Selasa, 03 Februari 2009

When The Sun Smiles For Us

DI ANYEERR...

"Uuuuwwaaaaa.........!!!!!"

Kami berteriak bersama,,kami tidak peduli lagi dengan penghuni kamar lain. Kami merasa lega karena kami bisa lepas dari kepenatan kuliah dan hiruk pikuk kota Jakarta. Apalagi ketika kami sedang berdiri di beranda kamar hotel kami, kami melihat lautan yang begitu luas dan indah...

"Aaaaaaaahh,,tempat ini cocok sekali untuk menghibur hati dan pikiranku yang tampaknya sudah overload ini.", pikirku dalam hati.

"Eh syah..Turun ukz,,jalan-jalan keliling hotel. Masa jauh-jauh ke sini kita cuma ngelingker dalem kamar doank?!"

"Ayooooo...", jawabku dengan penuh semangat.

Kami pun pergi keluar dari hotel untuk melihat-lihat pemandangan sekitar. Indah sekali pemandangan di anyer ini, dan suasananya pun cukup tenang, tidak se-ramai Jakarta yang pengap.

"Don, ke situ ukz..",aku mengajak Donna ke sebuah bazaar yang kebetulan ada di seberang hotel kami.

"Ayoo.. c'mon bebeh.."

Disitu kami melihat-lihat barang cinderamata. Banyak benda-benda unik yang aku lihat disitu. Aku sempat berpikir untuk membelikan sebuah oleh-oleh untuk mama, tapi aku bingung apa yang ingin aku belikan.

Kami melanjutkan perjalanan kami.

'WHEN THE SUN SMILES FOR US'

Wow.. Di sebuah stand mataku sempat terpaku melihat serangkaian kata-kata yang cukup memikat. Kata yang cukup menyejukkan hatiku. Walaupun itu hanya serangkaian kata-kata yang aku lihat sambil lewat saja, tapi kata-kata itu sedikit melekat di dalam pikiranku. (Asuuu,,merinding sendiri gw nulisnya,,kwkkwakwkawka).

"Syaaaahh..udah ukz.. Kita ke kolam renang aja,, CuMat... Heheee..."

"Ya udah,, serah lo aja deh Don.."

Kami kembali ke daerah hotel kami untuk melanjutkan perjalanan kami, dan tujuan kami selanjutnya adalah 'kolam renang'.

Sesampainya di kolam renang, kami duduk di kursi-kursi yang tersedia di pinggiran kolam renang. Kami duduk sambil menghadap ke kolam renang, dan apabila terus menerawang, bisa melihat lautan yang indah. Hari ini cukup sejuk karena sinar matahari sedikit tertutup awan, dan hembusan angin sepoi-sepoi yang membuat tubuhku semakin rileks dan bisa menikmati keindahan dunia ini. Saat-saat seperti inilah yang aku butuhkan untuk lari dari semua masalahku yang selalu menyelimutiku sehari-hari.

Di saat yang sangat indah ini, tiba-tiba aku teringat tentang masa kecilku yang sangat bahagia. Saat kami sekeluarga sering berjalan-jalan bersama, berlibur bersama, tertawa, makan pagi, makan malam, semuanya kami lakukan bertiga. Sungguh masa yang indah yang pernah aku punya.

Dan entah mengapa aku tiba-tiba teringat dengan sosok yang sudah lama terhapuskan dari ingatanku. Aku teringat dengan Monang, sahabat karibku mulai dari kelas 5 sampai akhirnya dia meninggal karena penyakit leukimianya saat dia berumur 14 tahun.

Monang adalah anak yang lucu dan lugu, apalagi dia waktu itu baru pindah dari kampung ke kota, masih banyak logat-logat kampungnya yang benar-benar masih terbawa olehnya. Seperti logat batak yang khas dapat kudengar dari mulutnya. Caranya tertawa pun lucu sekali, seperti orang marah-marah. Hahaha..aku jadi tersenyum sendiri karena mengingatnya.

Aku pun teringat sewaktu kami pergi berbelanja ke pasar saat aku disuruh mama untuk beli cabe dan sayur. Kebetulan hari itu bibi sedang sakit, dan mama sedang melayani tamu di rumah, jadi aku deh yang kena getahnya disuruh beli sayur di pasar. Tapi untung waktu itu Monang sedang berada dirumahku karena kami ingin mengerjakan pr kami bersama, jadi aku bisa membagi kesialanku dengannya,,Hahaha..

Saat kami sampai di pasar, kami langsung keliling mencari kios yang menyediakan apa yang kami cari, yaitu cabe dan sayur. Sampai akhirnya aku sampai di sebuah kios yang tampaknya menjual apa yang kami cari.

"Butet..",yah namanya juga orang batak,dia manggil aku butet, sebutan sayang untuk perempuan. "Itu kayaknya jual cabe dan sayur, bagaimana kalau kita ke situ?", katanya dengan logat bataknya yang masih sangat khas.

"Ooowh,,iya-iya"

Dengan inisiatifnya sendiri, Monang bertanya kepada ibu penjual tentang harga dari cabe itu.

"Inang, berapa harga cabe ini?",tanyanya dengan logat bataknya yang sangat lucu. Hahaha,,aku pun sampai tergelitik sendiri waktu itu.

"Oh, yang di dalem bungkusan itu?", tanya ibu itu dengan logat jawa yang tidak kalah lucu dengan logat bataknya Monang.

"Ya iyalaah.. Macam mananya ibu ini?!Memangnya aku lagi megang jengkol?"

Hihihi..hampir saja aku kelepasan tak bisa menahan tawaku.

"Eeehh,,kamu ini masih kecil koq bandel yah!"

"Aaah,,sudahlah inang,,besok-besoklah kita bicarakan itu, sekarang aku cuma mau nanya harga cabe ini saja.."

Hahahahha..aduuhhh,,aku ingat sekali bagaimana situasiku waktu itu saat aku berusaha untuk tetap menahan tawaku.

.......... Ibu itu seperti tampak menahan amarahnya..

"10 ribu!!", katanya seperti agak sedikit membentak.

"Bah, mahal kali inang.. Gimana kalau kita buat perjanjian inang? Macam yang aku pelajari di pelajaran sejarah.. Perjanjian Palapa itu lhoo inang.."

"Eh bocah ndablek,,itu bukan perjanjian palapa namanya, itu sumpah palapa!"

Hhuawheuwaehwauehu...sampai sakit perut aku menahan tawa,,bahkan aku jadi kebelet pipis waktu itu.

"Ya sudahlah inang, apapun nama perjanjiannya, kita buat perjanjian saja yah?", bujuknya."Kalau inang mau kasih saya cabe ini 6 ribu, sisanya yang 4 ribu kita bagi berdua, jadi kita dapat 2 ribu tiap orang..Bagaimana inang??", Bujuknya sambil membuat tampang lugu..

Aku melihat tampang ibu penjual yang begitu kebingungan dengan ulah Monang itu..Hahaha,,lagi-lagi aku menahan tawa lagi. Aku hanya bisa mesem-mesem saja, takut nanti malah di marahin ibu penjual.

Dan tiba-tiba Monang menarik tangan ibu itu..

"Ok, kita sepakat dengan perjanjian kita.. Ini 6 ribu, dan ini sisanya 4 ribu. Sekarang yang 4 ribu kita bagi dua. 2 ribu untuk inang, 2 ribu untuk aku dan si butet.." Dan tiba-tiba Monang menarik tanganku begitu saja mengajakku pergi sambil meninggalkan ibu penjual yang mati kebingungan.

"Begitu butet kalau kau mau belanja,,harus pandai-pandai kau menawarnya.."

"uawehuawehuawehuawhe...", akhirnya tawaku lepas karena perkataan Monang barusan.

"Monang,, itu mah bukan nawar, tapi ngebegoin orang..hUhwauehauehawu..."

"Bah,, menurut aku cara menawar ya seperti itu lah.."

"Udah ah nang, nanti aku malah pipis di celana neh gara-gara kamu.."

"Ooooo,,jadi kamu pikir aku badut yang bisa ditertawakan??"

"Iyaaa..Hahahha...", kataku sambil kabur dan sambil tertawa...

Dan tiba-tiba...

Gubraaak.....!!!

Aku terjatuh dari kursiku karena didorong Donna.

"Eeehh,,kenapa sih lo dari tadi?? Melamun koq sambil ketawa?Ngelamun jorok yah lo...??Hayooo ngaku.."

"Yeeeee,,orang gw lagi mikirin soal ujian kita kemaren.."

"Ha..??mikirin soal ujian koq sambil mesem-mesem gitu?"

"Hahahah,,mau tau aja lo.."

"Ga asik ah lo.. cerita donk syah..", pinta Donna.

"Ga ah,,males.."

"Aaaaahh,,nyebelin..!!"

Akhirnya kami pun kembali ke kamar untuk beristirahat. Tak lama kemudian aku melihat Donna yang tidur sambil mendengkur. Aku melihat badannya yang begitu besar, mungkin kira-kira 100 kilo ada lah,Hahaha,,ga se lebay itu lah yaa..

Aku membaringkan tubuhku di atas kasur, tetapi aku tetap tak bisa tidur. Lalu aku teringat lagi tentang apa yang tadi aku pikirkan sewaktu aku berada di pinggir kolam renang.

When The Sun Smiles For Us

OPENING...

Kisah ini dimulai waktu aku berumur 15 tahun. Seharusnya aku masih jadi seorang wanita yang imut-imut dan belom mengenal hal-hal yang buruk tentang dunia ini,tapi........

Pada awalnya semua seharusnya berjalan baik-baik saja karena keadaan keluargaku masih rukun-rukun saja. Tetapi justru di tengah-tengah ketenangan itu,masalah mulai bermunculan.

Awal dari semua ini adalah karena Papaku berselingkuh dengan sekretarisnya. Dan ternyata Papaku selingkuh sudah cukup lama. Itulah yang membuat Mama sangat marah dan juga sangat sedih mendengar kabar seperti itu. Mama mendengar berita seperti itu dari saudaraku yang kebetulan sedang berbelanja di suatu mall. Dan lebih mengejutkan lagi,saudaraku itu sedang berada di daerah Bandung,so pasti Papa dan selingkuhannya itu nginep bareng donk di Bandung,soalnya Papa belom pulang 1 minggu.

Aku juga sangat sedih mengetahui semua hal itu,padahal aku masih cukup kecil untuk mengetahui semua hal itu, dan aku ga bisa terima sama sekali kalau papa berbuat hal seperti itu. Tetapi aku dan mama tetap mencoba untuk bertahan menghadapi ini semua.

Untungnya mama adalah seorang wanita carrier,jadi masih bisa membiayai semua kebutuhan hidup kami berdua,dan lagipula aku adalah seorang anak tunggal,jadi mama juga ga terlalu pusing.

Sebelum kejadian memalukan ini terjadi,aku adalah seorang murid yang bisa dibilang cukup berprestasi karena aku sering mendapat peringkat 1 di kelasku. Namun setelah ada kejadian seperti itu,kehidupanku mulai hancur,aku mulai menjadi remaja yang nakal,aku sering bolos sekolah,jalan-jalan ke mall kenalan dengan cowok-cowok yang tidak jelas asalnya dari mana,dan lebih parahnya lagi,aku suka sekali clubbing,padahal aku masih cukup belia untuk melakukan hal-hal semacam itu.

Aku belum pernah berpacaran dengan serius,aku hanya ingin pacaran yang fun-fun saja,yang tidak serius dan memang karena aku tidak mau serius.Dan aku juga sering nginep di rumah cowok yang baru aku kenal di club,entah karena aku lagi mabok atau memang aku yang mau,aku ga pernah peduli dengan hal itu,karena aku juga menikmati hal itu.

Hari pun berlalu,sampai akhirnya sekarang aku sudah lulus SMA dan masuk ke perguruan tinggi.

Hari-hariku setelah masuk perguruan tinggi masih biasa-biasa saja dan belum banyak berbeda dengan hari-hari sebelumnya sewaktu aku masih sekolah.Suatu hari di kampusku,aku sedang duduk sendirian di bawah pohon yang cukup rindang.Maksudnya sih mau rileks 'n nyantai,,tapi tiba-tiba

"Wwwwwwoooooooooooiiiiiiiiiiiiiiii.....,,ngapain lo disini?","ga usah kayak orang frustasi gitu deh!".

Sialan,aku pikir siapa yang ngagetin aku,tapi ga taunya itu si Donna,teman baikku di kampus.

"Apaan seh lo!Ngagetin aja!","Ada paan seh?"

"Yeeee,,lo ga tau sekarang kita disuruh ngapain?",tanya Donna.

"Lho,mangnya kita disuruh ngapain?",tanyaku balik.

"Ya ampuuuuun,,,kita disuruh kumpulin tugas sekarang sm pak Sidabutar!!!!"

"Haaaa???gw aja belom bikin tugasnya!!!!".

Ya habis mau gimana lagi,terlalu banyak masalah yang berputar-putar dikepalaku. Apalagi baru-baru ini aku dengar mama ingin menikah lagi. Aduuuh,,ga kebayang deh harus tinggal dengan cowok lain dan ngeliat mama mesra-mesraan sama cowok lain itu..

"Woooiii,,koq malah ngelamun sih lo?!"
Aduh,,aku hampir saja terjatuh gara-gara Donna mengagetkanku lagi.

"Eh,,santai donk,,hampir jatuh neh gw!""Hehehehe,,ya maap",katanya sambil mengecutkan dahi 'sok' berdosa.

Sore harinya setelah aku pulang dari kampus, aku merasa sangat lelah sekali. Lalu aku menenggelamkan tubuhku di atas kasurku yang empuk.Aaaaaaahhh,,enak sekali bermanja-manja di kasurku ini,ga ada lagi tempat yang paling enak untuk bersantai selain di kamarku. Lalu aku pun mulai lagi melamun seperti biasa.Melamun adalah kebiasaanku kalau aku sedang berada di tempat tidur,hehehe..Sampai akhirnya aku ketiduran,mungkin karena saking capeknya.Sekitar jam 6 aku terbangun. Badanku terasa cukup segar lagi setelah seharian berada di kampus yang membosankan itu,,Huh..Lalu aku mandi untuk membersihkan diri dan turun ke bawah untuk menyapa mama yang baru pulang dari kantornya. Setelah sejenak berbasa-basi dengan mama, aku kembali lagi ke kamarku..

Duuuuuhh,,beteeee..Dalam detik ini aku merasakan bosan yang sangat amat sekali..Aku ingin mencari sesuatu yang baru yang bisa mewarnai hidupku yang monoton ini.

"Aaaaahh,,kenapa ga jalan-jalan di taman komplek aja sendirian,,kan belom pernah tuh?!",tanyaku pada diri sendiri..Hahaha,,kya orang gila..

Lalu aku pun bergegas bersiap-siap untuk acaraku yang satu ini, 'berjalan-jalan di taman komplek sendirian'.Wah-wah,,enak juga jalan sendirian,tenang dan ga ada yang mengganggu. Di taman itu aku melihat ada beberapa pasang pria dan wanita sedang berpacaran..Seruuu.. Dan yang mengejutkan, di daerah yang agak gelap, aku melihat sepasang kekasih yang sedang ciuman..Hahahaha,,bikin iri saja..Semakin lama aku memperhatikan mereka,,ternyata tangan si cowok berjalan-jalan ke badan ceweknya..Aaaaaaa,,mauuuu....hahahaha..Udah ah,,aku pulang saja,,tar malah ke gab sama mereka lagi kalau aku lagi ngintip.Hahaha..

Setelah sejenak beristirahat setelah berjalan-jalan ria di taman,aku meminta bibi untuk membuatkanku makan malam karena aku sudah merasa sangat lapar.Soalnya kalau sedikit lebih lama lagi perutku ga dikasih jatah,,aduh,bisa-bisa nanti malah kasurku yang aku makan..Hehehe..

Hari ini hari sabtu, jadi aku ga ada jadwal kuliah. Enaknya bisa santai-santai di rumah..Tiba-tiba hpku berbunyi,lalu aku liat Marsel yang menelponku. Aku agak enggan mengangkatnya,tapi kan ga enak juga kalau ga angkat. Ya akhirnya aku memutuskan untuk mengangkat telpon darinya.

"Halo.."

"Ya,,halo..",balasku.

"Tasya,kamu ada acara ga siang ini? Jalan-jalan ukz..",ajaknya.

Aku berpikir sejenak...

Aku bingung ingin menolak tapi bagaimana caranya,aku bingung.."Aduh sel,aku lagi ga enak badan,jadi agak males kalau mau pergi keluar...",akhirnya aku memutuskan menolak dengan cara seperti itu.

"Aaaahh,jgn gitu donk,,aku kangen nih sama kamu..".rayunya gombal..

"Aduh,,maap deh,aku lg bener-bener males untuk keluar..Maap yah",lalu aku langsung memutuskan telepon itu...

Marsel adalah mantan pacarku sampai aku sebelum lulus SMA. Dulu sewaktu aku clubbing di sebuah club, aku berkenalan dengan dia. Setiap hari dia selalu menghubungi aku, memperhatikan aku, dan selalu menanyakan tentang kabarku. Aku sering sekali berjalan-jalan dengan dia di akhir pekan. Dulu aku pikir dialah orang yang cocok untuk aku sayangi,untuk aku jadikan tempat berbagi,karena aku merasa kalau dia sangat baik kepadaku. Apalagi keadaan kehidupanku yang penuh kesuraman,semakin lekatlah kutaruhkan hatiku untuk Marsel. Aku pikir dia bisa membimbingku untuk keluar dari semua masalahku,,tapi ternyata...........Memang semua cowok tuh sama saja.Cowok adalah makhluk paling biadab yang pernah aku tau. Makanya aku ga pernah mau lagi pacaran sampai tahap serius. Kejadian marsel ini adalah salah satu penyebabnya.Aku sudah cukup muak dengan ini semua,apalagi ditambah marsel yang masih saja selalu menghubungiku dan masih sok-sok bergombal-gombal ria denganku.

Wooooww,,aku baru ingat..lepas dari masalah marsel sialan itu, besok aku diajak jalan sama Donna ke anyer,mumpung lagi liburan kuliah..Yeess,,refreshing neeh..


"Tasyaaaaaaaaa.......","banguuuuuuuuuuuun!!!!"

"Woi!!ini bukan hutan!ga usah teriak-teriak napa!!"

"Hahahha,,lagian dah jam segini masih tidur..Lupa sama acara kita??"

"Ya ga lah,,masa gw lupa seh...."

"Lo dah siap2 lom syah?"

"Lo ga liat tuh gw dah siapin karung harta karun gw?!",balasku.

"Buset...!!Lo mau liburan apa mau pindah rumah?Hahahaha"

"Ya sekalian,,siapa tau ada om-om yang mau bayar gw.."

Bletuk...!!

Tangan tasya mendarat dengan mulus di atas kepalaku..

"Aduuuuhhhh,,apaan seeeehh.."seruku meringis sambil menahan sakit.

"Lo tuh,,dari dulu ga pernah berubah deh..Semenjak kejadian bokap lo,lo tuh makin hari makin parah ya!"

"Ah,,udah deh,ga usah khotbah...boseeeeenn...."

"Gimana ga mau khotbah???Tobat donk..!!Lo mau masuk neraka??"

"Gpp gw masuk neraka,,asal bokap gw ga diterima di neraka!!"
"Ah,,udah ah,makin sinting lo lama-lama..Mandi sana cepetan,keburu macet."

"Okeee bos!"Lalu aku pun beres-beres untuk pergi ke anyer dengan Donna..

"Maaa,,aku pergi dulu yaa.."

"Hati-hati ya tas,,kmu juga don..Jangan ngebut-ngebut.."titah mama..

"Okee mom..!"

Setelah perjalanan melelahkan selama 2 1/2 jam,,kami sampai juga di anyer. Kami tinggal di vila milik ayahnya Donna.